Portal Desa Bumiaji Kota Batu

Menuju Desa Wisata Dan Desa Percontohan

  • LOGO KOTA WISATA BATU

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede, molestie eget, rhoncus at, convallis ut, eros. Aliquam pharetra. Nulla in tellus eget odio sagittis blandit. ...

  • PETA WISATA KOTA BATU

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede, molestie eget, rhoncus at, convallis ut, eros. Aliquam pharetra. Nulla in tellus eget odio sagittis blandit. ...

  • PANEN APEL

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede, molestie eget, rhoncus at, convallis ut, eros. Aliquam pharetra. Nulla in tellus eget odio sagittis blandit. ...

  • WISATA BUNGA

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede, molestie eget, rhoncus at, convallis ut, eros. Aliquam pharetra. Nulla in tellus eget ...

Posted by PORTAL DESA BUMIAJI 0 komentar

Tingkatkan Produksi Apel Kota Malang

Laporan: Donni/Rahma dimuat di Majalah Gemari Edisi 94/tahun IX - Nopember 2008

Kuatnya persaingan produksi pertanian buah apel dalam negeri dengan internasional, membuat popularitas apel Malang, Jawa Timur, kian memudar. Saat ini, sebagian orang mungkin akan lebih memilih apel Washington, apel Australia dan sebagainya yang berlabel produk luar negeri. Bukan hanya takut menghadapi persaingan internasional, petani apel di kota Malang pun dihadapkan pada kenyataan pahit dengan tingginya harga pupuk pestisida. Di saat krisis seperti itu, Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) binaan Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Malang (LPM UMM) melakukan gebrakan baru bagi petani apel di Desa Bumiaji, Batu, Malang, Jatim.


Nasrudin, petani apel di Desa Bumi Aji, Batu, Malang, mengaku kondisi tanaman apelnya dulu sudah cukup parah dan rusak dikarenakan pemakaian bahan kimia berlebihan. Namun setelah mendapat binaan dari LPM UMM dengan program Posdayanya, agar memmperbaiki struktur tanah menggunakan pupuk organik, produksi apelnya kian meningkat.

”Alhamdulillah, teman-teman petani di Bumiaji juga sudah mau mencoba, karena sudah terlihat hasilnya di lahan kami. Dan mereka jadi mengerti bagaimana cara perawatan menggunakan pupuk organik,” kata Nasrudin.

Masih dalam suasana suka cita yang tergambar dari raut wajahnya, Nasrudin mengungkapkan kalau saat ini hasil peningkatan produksi apelnya setelah menggunakan pupuk organik mencapai 20 persen. ”Hasilnya lebih banyak dibandingkan dengan menggunakan pestisida. Selain itu, jika menggunakan pestisida harganya mahal. Jadi, lebih ringan dengan pupuk organik yang kita gunakan sekarang,” cetusnya.

Di desa Bumiaji Malang ini setiap petani apel ada kelompok-kelompok sendiri. Para petani ini selanjutnya bisa bekerjasama dengan kelompok-kelompok lainnya dan mengadakan sosialisasi-sosialisasi mengenai penggunaan pupuk organik. Untuk sementara ini pupuk organik hasil produksi posdaya Bumiaji Batu Malang masih di cobakan ke tanaman apel, sayur dan beberapa buah-buahan lainnya.

Persaingan membawa berkah

Imbas dari persaingan produksi apel lokal dengan apel luar negeri, memang menjadi bahan pemikiran menarik LPM UMM hingga melahirkan terobosan baru memberdayakan petani agar tidak tergantung pada pupuk pestisida semata. Tingginya harga pupuk pestisida telah membebani petani dalam membiayai perawatan tanaman apel, tidak sebanding dengan hasil jual yang didapatkan.

Gebrakan pemberdayaan melalui Posdaya yang digerakkan LPM UMM di desa Bumiaji, telah memberikan alternatif kepada petani agar memulai perawatan dengan menggunakan pupuk organik untuk memperbaiki struktur tanah lahan apel di desa Bumiaji ini.

”Sudah tentu perawatan lahan tanaman apel ini bila menggunakan pupuk organik membawa risiko kegagalan. Itu sebabnya, lahan petani apel milik Pak Nasrudin seluas 1055 m2, kita jadikan sebagai pilot projek,” ungkap Drs Masduki Msi dari LPM UMM Malang.

Pada tahun pertama atau panen pertama, sosialisasi penggunaan pupuk organik sempat mengalami kegagalan. Hasil produksi apel menurun di karenakan perlu penyesuaian dari struktur tanah setelah menggunakan pupuk organik. Namun kegagalan tersebut kemudian terbayar dengan keberhasilan pada panen kedua, ketiga dan selanjutnya.

”Alhamdulilah ketika panen kedua dan ketiga sudah meningkat dengan menghasilkan buah apel dalam satu lahan itu laku dijual dengan harga Rp 7 juta. Biasanya, hanya menghasilkan tidak lebih dari Rp 3 juta per lahan. Kami dari LPM UMM membeli hasil buah petani itu dengan harga Rp 7 Juta, kemudian kami mengundang berbagai masyarakat termasuk para petani yang ada disekitarnya untuk melihat langsung hasil panen apel kami yang menggunakan pupuk organik. Mereka juga kita persilahkan mencoba mencicipi hasil buah apel tersebut secara gratis,” jelas Masduki.

Upaya LPM UMM menyambut panen raya itu besar-besaran, ungkap Masduki, intinya ingin menunjukkan bahwa dengan menggunakan pupuk organik ini sangat menguntungkan. ”Dengan memanfaatkan lahan Pak Nasrudin sebagai pilot projek pupuk organik sekarang sudah ditiru oleh petani-petani apel di sekitarnya,” cetusnya bangga. Selamat! Donni/RW

Sumber :http://www.posdaya.com

Categories: , ,

0 Responses

Posting Komentar

Labels

Labels

Labels