Posted by
PORTAL DESA BUMIAJI
0
komentar
BATU | - Para petani apel di kawasan tanah Ganjaran, Desa Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, terpaksa memanen buah apel lebih awal karena anomali cuaca yang melanda kawasan tersebut.
Salah satu petani Apel, Kholik yang berada di Desa Bumiaji, Kota Batu, Kamis (7/10/2010), menjelaskan, akibat cuaca yang tidak menentu di Kota Batu, sejumlah tanaman apel terpaksa memanen lebih awal dengan hasil yang kurang baik.
Menurutnya, tanaman apel yang semestinya bisa bertahan beberapa minggu, rontok akibat cuaca yang kadang hujan dan panas secara tiba-tiba.
Sementara itu, Pengawas perkebunan Apel di Desa Bumiaji, Sunaryo mengatakan, terjangan angin cukup kencang pada musim yang tidak menentu ini, mengakibatkan panen apel lebih awal.
Dia juga mengatakan, buah apel yang sedianya dipanen dalam beberapa minggu harus dipercepat sebagai upaya antisipasi kerugian yang cukup parah.
“Untuk luas lahan apel di Ganjaran, Desa Bumiaji yakni 5 hektar, dari total lahan itu, semuannya dipanen lebih awal,” ungkap Sunaryo.
Dia menyebutkan, hasil panen lebih awal ini juga sedikit, yakni dari panen yang biasanya mencapai 10 ton, menurun hanya beberapa ton saja.
Selain itu, kualitas apel yang jatuh ke tanah akibat tertiup angin kencang masuk dalam kategori apel kelas rendah, sehingga harga jualnya pun ikut rendah.
“Akibat cuaca, harga apel yang kelas tinggi semakin bagus, yakni dari Rp 10 ribu menjadi Rp 15 ribu, Namun untuk apel kelas rendah atau yang rusak, harganya menurun drastis hingga lima ribu per kilonya,” jelas Sunaryo.
Meski terkendala panen lebih awal, lanjut Sunaryo, permintaan apel justru mengalami peningkatan, hingga petani tidak bisa memenuhi permintaan tersebut, akibatkanya harga apel dengan kualitas tinggi makin tinggi serta dengan kualitas rendah juga makin rendah.
“Sejumlah pembeli enggan membeli apel dengan kualitas rendah, sehingga mereka pilih-pilih sebelum membeli, hal ini disisi lain meningkatkan harga apel yang bagus serta menurunkan harga apel yang rendah,” katanya.
Sumber : http://www.surya.co.id
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses
Posting Komentar