Toilet di Museum Satwa Jatim Park 2 Kota Batu, berhasil meraih penghargaan dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) sebagai toilet umum terbersih kategori toilet museum swasta tahun 2010.
Toilet di Museum Satwa ini dilengkapi dengan beberapa fasilitas dan memang terlihat cukup bersih, sehingga pengunjung yang menggunakannya kerasan berada di dalam taolet.
Toilet milik Museum Satwa Jatim Park 2 Kota BAtu ini memang beda. Begitu kaki menjejakkan ke pintu masuk toilet, berbagai desain dengan nuansa alam memenuhi ruangan yang berukuran sekitar 10 meter x 20 meter tersebut.
Dinding yang hanya ditembok biasa itu, dipenuhi berbagai guratan gambar. Baik itu gambar pepohonan atau berbagai jenis hewan yang penuh warna hijau, terkesan lucu dan menggemaskan melihatnya.
Masuk kedalamnya, ada 5 ruang di toilet tersebut. Ada ruang khusus pria dan wanita yang seluruh pintunya juga di cat hijau. Selain ruang kecil, di toilet pria juga terdapat tempat kencing berdiri bagi pria.
Menariknya, tempat kencing berdiri ini tidak dibiarkan putih polos sebagaimana toilet pada umumnya. Melainkan, seperti diberi topeng hewan seperti macan yang lucu. Sementara bagi ibu yang sedang menyusui, juga diberi ruang khusus menyusui atau juga bisa digunakan untuk mengganti popok bayinya. Diberbagai sudut toilet juga diberi pot tanaman, sehingga benar-benar terkesan asri dan indah.
Menurut General Manager Museum Satwa Jatim Park 2, Sudaryono, toilet tersebut juga memiliki sirkulasi udara yang baik. Sehingga, tidak akan ada aroma tak sedap di dalamnya. Selain itu kebutuhan air bersih juga harus diperhatikannya.
“Kami membangunnya memang berusaha memberi pelayanan terbaik bagi pengunjung museum dengan memperhatian kebersihan. Tidak hanya di wahana wisata saja, tapi juga menjaga kebersihan disetiap sudutnya termasuk di dalam toilet,” jelasnya.
Sementara, di lorong masuk menuju toilet yang ada di dalam itu, juga dipenuhi dengan berbagai lukisan hewan yang tergantung di tembok. “Seluruh lukisan itu berbagai jenis hewan itu yang didatangkan dari Eropa,” akunya.
Yang membedakan toilet itu dengan toilet lainnya, dilengkapi fasilitas bagi penyandang cacat. Terdapat teralis di sisi kiri-kanan ruang kecil, sehingga memudahkan bagi penyandang cacat untuk menggunakannya dengan menyanggahkan tangannya di dua teralis itu.
Untuk menjaga kebersihan, menurut Sudaryono, setidaknya 3 kali sehari dibersihkan. Intensitas menjaga kebersihan di toilet ini bisa lebih banyak lagi saat museum sedang ramai pengunjung.
Ketika ditanya keberhasilan meraih juara nasional itu, Sudaryono mengatakan, penghargaan dari Kementerian Budaya dan Pariwisata itu terkain kebersihannya dan keindahannya juga kelengkapan fasilitasnya.
”Akibat demikian kami mendapat penghargaan Sapta Pesona. Yakni menempati peringkat pertama dari sekitar 54 museum swasta di Indonesia untuk kebersihan toilet di seluruh wisata museum,” akunya bangga.
Dalam lomba tersebut, peringkat pertama diraih oleh Museum Satwa Jatim Park 2 Kota Batu, peringkat kedua Museum Rahmat Internasional Wild Life Medan, Sumatera Utara, peringkat ketiga Museum Rudana Ubud, Bali, peringkat keempat Museum Rumah Budaya Tembi Bantul, DIY, peringkat kelima Museum Ulen Sentalu Sleman, Yogyakarta. [beritajatim/mah]
Sumber ; http://www.inilah.com
0 Responses
Posting Komentar